Minggu, 30 Agustus 2009

4 cara menghentikan tidur mendengkur

Menurut penelitian yang dilakukan American Academy of Otolaryngology, diketemukan kurang lebih 45% orang dewasa mengalami masalah mendengkur ketika tidur. Masalah ini lebih banyak terjadi pada kaum lelaki dan mereka yang memiliki masalah berat badan yang berlebih. Jika Anda salah satunya yang mengalami masalah ini, Anda dapat menghentikan kebiasaan ini melalui perubahan pola hidup seperti berikut :

Mengubah posisi tidur Dengkuran berbunyi ketika posisi tidur terlentang sehingga lidah tertarik ke belakang dan aliran udara mengalami penyempitan. Oleh sebab itu, coba ubah posisi tidur Anda menjadi miring ke samping kanan atau kiri, agar tidak mendengkur.



Turunkan 10% berat badan Orang yang 'overweight' atau berat badan berlebih memiliki jaringan leher yang tebal dan memungkinkan timbulnya risiko mendengkur. Coba turunkan berat anda kira-kira 10%. Ini dapat membantu menghentikan kebiasaan yang mengganggu tidur itu.

Hindari Alkohol dan Obat Penenang obat penenang seperti pil tidur atau alkohol dengan kadar rendah adalah penyebab orang jadi mendengkur karana akan menekan pernafasan Anda. So..... nggak ada salahnya untuk menjauhi kedua-duanya jika Anda ingin berhenti mendengkur.

Hirup Uap Air Sebelum Tidur Hidung tersumbat karena pilek bisa jadi penyebab dengkuran. Salah satu cara untuk menghindari hidung tersumbat adalah dengan menghirup uap air sebelum tidur.
Bagaimana, mudah-mudahan langkah-langkah di atas dapat membantu Anda mengurangi dengkuran.

Jumat, 28 Agustus 2009

Penyebab dan Gejala Kanker Leher Rahim

Mari kita membahas mengenai penyebab dan gejala kanker leher rahim, tapi sebelumnya kita perlu tahu apa sich kanker leher rahim tersebut? “Kanker leher rahim” adalah tumor ganas yang tumbuh di daerah leher rahim (serviks), yaitu suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dan liang senggama (vagina).


 
Kanker lehar rahim terjadi jika sel-sel yang ada di daerah tersebut membelah secara tak terkendali dan menjadi abnormal. Jika sel-sel tersebut terus membelah, maka akan terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor. “Tumor” dapat bersifat jinak atau ganas. Jika tumor tersebut menjadi ganas, maka keadaanya disebut sebagai kanker leher rahim.


Penyebab kanker leher rahim
Penyebab dari terjadinya kelainan pada sel-sel leher rahim tersebut tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks tersebut :

1. HPV (Human Papilloma Virus)
HPV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan terjadinya kutil pada daerah genital (kondiloma akuminata), yang ditularkan melalui hubungan seksual. HPV sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
2. Merokok
Tembakau dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
4. Berganti-ganti pasangan seksual
5. Gangguan sistem kekebalan tubuh
6. Pemakaian pil KB
7. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun

Gejala Kanker Leher Rahim
Pada awalnya perjalanan penyakit dari kanker leher rahim dapat berupa pembakal kanker atau lesi prakanker. Perubahan prekanker ini biasanya tidak menimbulkan gejala dan tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul atau pap smear.

Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Pada saat ini dapat timbul gejala seperti gangguan menstruasi, perdarahan vagina, serta keputihan.

Jika kanker berkembang makin lanjut maka dapat timbul gejala-gejala seperti:
• Berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan
• Nyeri panggul, punggung dan tungkai
• Keluar air kemih dan tinja dari vagina
• Patah tulang

Mencegah lebih baik daripada mengobati, kenali dini diri dan tubuh anda, termasuk pencegahan kanker leher rahim ini.

Rabu, 19 Agustus 2009

Syarat-syarat Teknis Menjadi Donor Darah :

- umur 17 - 60 tahun
( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter )
- Berat badan minimum 45 kg
- Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral)
- Tekanan darah baik ,yaitu:
Sistole = 110 - 160 mm Hg
Diastole = 70 - 100 mm Hg

- Denyut nadi; Teratur 50 - 100 kali/ menit
- Hemoglobin
Wanita minimal = 12 gr %
Pria minimal = 12,5 gr %

- Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.




Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:

- Pernah menderita hepatitis B
- Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
- Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi
- Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/tindik telinga
- Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
- Dalam jangka wktu 6 bulan sesudah operasi kecil
- Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
- Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, cholera, tetanus dipteria atau profilaksis
- Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, tetanus toxin.
- Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic
- Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang.
- Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transpalantasi kulit.
- Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan.
- Sedang menyusui
- Ketergantungan obat.
- Alkoholisme akut dan kronik.
- Sifilis
- Menderita tuberkulosa secara klinis.
- Menderita epilepsi dan sering kejang.
- Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk.
- Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi G6PD, thalasemia, polibetemiavera.
- Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril)
- Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor darah.

Selasa, 18 Agustus 2009

Waspada Jika Tidur Anda Berlebih


Tidur adalah kebutuhan dasar manusia dan berperan vital bagi kesehatan. Namun bila tidur sudah menjadi sesuatu yang dominan dalam aktivitas sehari-hari tentu harus diwaspadai. Tidur terlalu lama bisa jadi pertanda hadirnya gangguan sejumlah penyakit baik fisik maupun mental.

Hal lain yang dapat dilakukan bila Anda merasa oversleeping adalah melatih kebiasaan tidur yang sehat antara tujuh hingga delapan jam setiap malam. Para ahli merekomendasikan untuk selalu menjaga dan mempertahankan jadwal waktu tidur dan bangun pagi setiap hari . Hidari pula penggunaan kafein dan alkohol sebelum waktu tidur. Berolahragalah secara teratur dan membuat tempat tidur selalu nyaman yang membuat tidur menjadi kondusif sehingga membantu Anda memenuhi kebutuhan tidur setiap hari.

Kondisi medis berkaitan dengan oversleeping:

Diabetes.
Riset di AS melibatkan ribuan partisipan menunjukkan adanya hubungan antara tidur dan risiko diabetes. Orang yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malam berisiko 50 persen lebih besar mengidap diabetes ketimbang mereka yang tidur tujuh jam setiap malam. Peningkatan risiko ini juga tampak pada mereka yang tidur kurang dari lima jam. Peneliti mengindikasikan oversleeping dapat menjadi kondisi yang meningkatkan risiko diabetes.

Obesitas.
Tidur terlalu lama juga dapat membuat berat badan Anda berlebihan. Sebuah riset menunjukan mereka yang tidur selama sembilan hingga 10 jam setiap malam 21 persen berisiko lebih besar mengalami obesitas dalam kurun waktu enam tahun ketimbang mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam.

Sakit kepala.
Untuk mereka yang rentan sekit kepala, tidur lebih lama dari biasanya pada saat weekend atau liburan dapat menimbulkan rasa sakit pada kepala. Para ahli percaya bahwa oversleeping berpengaruh pada neurotransmitter tertentu dalam otak, termasuk serotonin. Orang yang tidur lama di siang hari dan mengacaukan pola tidur malamnya juga terbukti sering mengalami sakit kepala pada pagi hari.

Sakit punggung.
Ada kalanya dokter menyarankan Anda untuk lebih rebahan di tempat tidur bila ada keluhan sakit punggung . Anda juga perlu membatasi program latihan ketika mengalami sakit punggung sehingga saran ini tentu membuat waktu tidur menjadi bertambah. Namun para dokter sekarang telah menyadari pentingnya mempertahankan level aktivitas bagi kesehatan. Mereka bahkan merekomendasi untuk menghindari tidur lebih lama dari biasanya jika memungkinkan.

Depresi.
Meskipun insomnia lebih sering dikaitkan dengan depresi ketimbang oversleeping, sekitar 15 persen penderita depresi mengalami tidur yang berlebihan. Inilah yang diduga membuat depresi semakin buruk karena kebiasan tidur yang teratur sangat penting dalam proses pemulihan.

Penyakit jantung.
Riset Nurses' Health yang melibatkan 72.000 wanita menunjukkan wanita yang tidur 9 hingga 11 jam setiap malam 38 persen berisiko lebih besar mengalami penyakit jantung koroner ketimbang mereka yang tidur delapan jam. Penelitian ini tidak mengungkap alasan akan hubungan antara oversleeping dengan sakit jantung.

Kematian.
Banyak riset mengungkapkan bahwa mereka yang tidur sembilan jam atau lebih di malam hari secara signifikan memiliki rata-rata kematian lebih tinggi ketimbang mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam. Tidak ada alasan spesifik dari hubungan ini, namun peneliti menemukan bahwa depresi dan rendahnya status sosialekonomi berkaitan dengan tidur yang lebih lama. Mereka berspekulasi faktor-faktor ini berkaitan dengan peningkatan angka mortalitas pada orang yang tidur terlalu lama.


Pornografi Dapat Rusak Jaringan Otak




Paparan materi pornografi secara terus-menerus dapat menyebabkan kecanduan (adiksi) yang pada akhirnya mengakibatkan jaringan otak mengecil dan fungsinya terganggu.

Dalam seminar mengenai dampak pornografi terhadap kerusakan otak di Jakarta, ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan bahwa adiksi mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil.

Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine (bahan kimia pemicu rasa senang) itu, menurut dia, menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan.

"Pornografi menimbulkan perubahan konstan pada neorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Ini yang membuat orang-orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya," kata Hilton serta menambahkan adiksi pornografi juga menimbulkan gangguan memori.
Kondisi tersebut, ia menjelaskan, tidak terjadi secara cepat dalam waktu singkat namun melalui beberapa tahap yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsif, ekskalasi kecanduan, desensitisasi dan akhirnya penurunan perilaku.

"Pornografi dapat merusak sel-sel otak, akibatnya perilaku dan kemampuan intelegensia akan mengalami gangguan," tambah Kepala Pusat Pemeliharaan, Peningkatan dan Penanggulangan Intelegensia Kesehatan H. Jofizal Jannis.

Ia menjelaskan, penurunan intelegensia secara langsung dan tidak langsung akan menurunkan produktivitas dan menurunkan indeks pembangunan sumber daya manusia.
Menurut Hilton, kerusakan otak akibat kecanduan pornografi adalah yang paling berat, lebih berat dari kecanduan kokain.

Namun demikian, kata dia, kini ada harapan kerusakan otak itu bisa dipulihkan hingga mendekati normal dengan berbagai metode penyembuhan.
Terapi yang dapat digunakan untuk memulihkan kerusakan otak akibat kecanduan, menurut dia, antara lain pemberian motivasi pribadi untuk memacu semangat penderita guna melepaskan diri dari kecanduan, dan penciptaan lingkungan yang aman bagi pecandu dengan menurunkan secara drastis aksesnya terhadap pornografi.

Selain itu, ia menambahkan, pembentukan kelompok pendukung dengan konselor dan terapis serta terapi peningkatan spiritualitas dampaknya juga sangat bermakna dalam upaya pemulihan.
"Penelitian menunjukkan spiritualitas agama apapun, akan mempercepat proses pemulihan," katanya.


MP 3 Bisa Bikin Tuli Telinga


Penggunaan pemutar musik digital (MP3) di kalangan anak-anak dan remaja dinilai sudah mengkhawatirkan. Uni Eropa pun sudah gerah dan mengeluarkan peringatannya, jika mereka tak mengindahkan peringatan tersebut dan masih menggunakan MP3 semau mereka, maka dikhawatirkan jutaan anak bakal menderita kerusakan pendengaran.

Kemungkinan terburuk, mereka akan kehilangan pendengaran permanen alias tuli. Asumsi tersebut diambil apabila para anak-anak ini mendengarkan MP3 dengan volume tinggi dengan frekuensi lebih dari 5 jam dalam satu minggu dan dilakukan dalam periode 5 tahun.

Mereka menambahkan, dengan mendengarkan MP3 para anak-anak itu disebut sama saja melakukan 'hiburan kebisingan'. Anak-anak ini pun diminta untuk segera menurunkan volume suara perangkat musiknya tersebut demi melindungi pendengaran mereka.

"Risiko kerusakan pendengaran tergantung dari volume suara dan lamanya durasi. Semakin lama para anak-anak atau remaja ini dekat dengan ancaman tersebut maka semakin dekat pula mereka dengan risiko kerusakan pendengaran," tukas pernyataan juru bicara Uni Eropa.

Penggunaan perangkat musik digital memang tak mengenal umur, para orang dewasa pun tak sedikit pula yang menggunakannya. Diperkirakan, ada sekitar 50 hingga 100 juta orang yang mendengarkan musik dari perangkat ini secara rutin.

Peneliti Uni Eropa sendiri mengkalkulasikan bahwa jumlah yang berisiko terancam mengalami kerusakan pendengaran ada sebanyak 5-10 persen.

Sementara jumlah perangkat audio portable yang dijual di pasaran mencapai 184 hingga 246 juta unit dalam empat tahun belakangan, dengan 124-165 juta unit diantaranya merupakan perangkat MP3.(detik)

Minggu, 16 Agustus 2009

7 Macam Obat yang Seharusnya Tidak Diberikan pada Bayi dan Anak-anak

7 Macam Obat yang Seharusnya Tidak Diberikan pada Bayi dan Anak-anak

Bayi dan anak-anak lebih banyak menghadapi risiko tinggi terhadap reaksi obat, sehingga memberikan obat baik melalui resep maupun obat-obatan bebas pada bayi adalah suatu hal yang harus disikapi dengan serius. (Bahkan, hingga bayi Anda menginjak usia 6 bulan, lakukan konsultasi pada dokter sebelum Anda memberikan obat-obatan apapun, selain asetaminofen dengan dosis khusus untuk bayi, yang boleh diberikan begitu bayi Anda berusia lebih dari tiga bulan.
Berikut ini adalah 7 jenis obat-obatan yang tidak boleh diberikan pada bayi dan anak-anak:

Aspirin

Jangan pernah memberikan aspirin atau obat-obatan lain yang mengandung aspirin pada bayi anda. Aspirin dapat membuat bayi rawan terkena Reye's syndrome – sebuah sindroma yang jarang terjadi namun dapat menyebabkan terjadinya penyakit yang fatal. Jangan menganggap bahwa obat-obatan untuk anak-anak yang Anda temukan di apotek sudah bebas dari aspirin. Bacalah label obat dengan baik, dan ajukan pertanyaan pada dokter atau apoteker bila Anda tidak yakin apakah suatu produk bebas dari kandungan aspirin.

Obat Anti Mual

Jangan pernah memberikan obat anti mual (baik yang diresepkan maupun yang dijual secara bebas) pada bayi Anda kecuali dokter memberikan rekomendasi secara khusus. Kebanyakan gejala mual dan muntah pada anak tidak berlangsung lama, pada anak-anak dan bayi gejalan tersebut dapat ditangani tanpa obat-obatan tertentu. Sebagai tambahan, obat anti mual juga memiliki risijo dan dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. (Bila bayi Anda muntah-muntah dan mulai mengalami dehidrasi, segera hubungi dokter Anda untuk minta nasihat apa yang harus Anda lakukan.)

Obat-obatan untuk Orang Dewasa

Memberikan obat yang diperuntukkan untuk orang dewasa dalam dosis yang lebih kecil adalah tindakan yang berbahaya. Bila dalam label obat tersebut tidak menunjukkan adanya dosis yang tepat untuk bayi seukuran anak Anda, jangan berikan obat tersebut pada bayi Anda.

Obat-obatan Apapun yang Diberikan Untuk Orang Lain Atau Untuk Alasan yang Berbeda

Obat-obatan dengan resep yang ditujukan untuk orang lain (seperti saudara kandung) atau untuk merawat penyakit yang berbeda akan tidak efektif atau bahkan berbahaya bila diberikan untuk bayi Anda. Berikan pada bayi Anda hanya obat-obatan yang memagn diresepkan untuk dirinya dalam kondisi yang spesifik.

Obat yang Sudah Kedaluarsa

Buang semua obat, baik obat resep maupun obat bebas sejenis, begitu obat-obatan tersebut kedaluarsa. Selain itu, buang juga obat-obat yang sudah berubah warna atau yang tabletnya sudah hancur�intinya buat semua obat-obatnya yang bentuknya sudah berubah sejak Anda membelinya. Setelah tanggal penggunaannya habis, obat-obat tersebut tidak lagi efektif dan dapat menjadi sangat berbahaya. Jangan buang obat-obatan lawas di lubang toilet, karena obat-obatan tersebut akan mengontaminasi air tanah dan pada akhirnya akan memengaruhi persediaan air minum Anda. Sebaiknya, bungkus dalam kotak atau tempat yang tidak dapat dibuka oleh anak-anak dan buang ke tempat sampah.

Dosis Asetaminofen Tambahan

Banyak obat-obat batuk dan pilek yang dijual secara bebas mengandung asetaminofen untuk membantu mengurangi demam dan rasa sakit, jadi hati-hatilah untuk tidak memberikan dosis asetaminofen tambahan pada bayi Anda. Bila Anda tidak yakin apa kandungan yang terdapat pada obat batuk dan pilek tertentu, tanyakan pada apoteker atau pada dokter anak Anda. Bila anak Anda telah meminum obat yang diresepkan oleh dokter, tanyakan dulu pada dokter anak Anda atau apoteker sebelum anda memberikan asetaminofen atau ibuprofen, untuk memastikan dosis tambahan tersebut boleh diberikan.

Obat yang Dapat Dikunyah

Tablet yang dapat dikunyah dapat menyebabkan bayi menghadapi bahaya tersedak. Bila bayi Anda telah makan makanan padat dan Anda ingin menggunakan tablet yang dapat dikunyah, sebaiknya Anda gerus dulu obat tersebut, lalu letakkan dalam sendok yang berisi makanan yang lembek, seperti yogurt atau saus apel. (Tentu saja, Anda harus memastikan bayi Anda memakan habis suapan dari sendok tersebut agar dosis yang diberikan bisa tepat).

Catatan Khusus

Dua jenis obat-obatan berikut ini tidaklah 100 persen dilarang, namun Anda harus berhati-hati dalam menimbang apakah Anda mau memberikan obat-obatan jenis ini pada bayi Anda.

Obat-obatan Herbal

Banyak obat-obat herbal (jamu) yang ringan dan aman, namun hanya karena obat-obatan ini terbuat dari sesuatu yang alami, atau dibuat dari tumbuh-tumbuhan, jangan menganggap bahwa obat-obatan jenis ini aman untuk bayi Anda. Produk-produk herbal dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergi, kerusakan pada hati, dan meningkatnya tekanan darah. Dalam dosis tertentu, dan/atau bila dikombinasikan dengan obat-obatan yang salah, pemberian obat-obatan jenis ini dapat berakibat fatal. Konsultasikan dengan dokter anak Anda atau praktisi pengobatan alternatif yang Anda percaya sebelum memberikan obat-obatan herbal pada bayi Anda. Dan selalu beritahukan pada dokter Anda obat-obatan herbal apa yang dikonsumsi oleh bayi Anda sebelum ia memberikan resep obat.

Obat Batuk dan Pilek yang Dijual Bebas

Batuk akan membantu untuk membersihkan paru-paru bayi Anda, sehingga pemberian obat penekan batuk adalah sesuatu yang tdiak bermanfaat. Obat batuk dan pilek, termasuk juga dekongestan, tidak akan menyembuhkan bayi Anda. Yang dapat dilakukan oleh obat-obat tersebut hanyalah meredakan gejala yang mereka alami secara temporer. Dan obat-obatan tersebut mungkin dapat menyebabkan terjadinya efek samping yang tidak diinginkan, seperti gelisah dan mengantuk. Beberapa produk seperti ini juga cenderung tidak efektif, atau bahkan menyebabkan gejala awal yang telah terjadi malah semakin parah. Jadi bila bayi Anda tengah menderita selesma, pertama coba dulu pilihan-pilihan lain, seperti melembabkan ruangan dan memberikan lebih banyak ciaran. Lalu cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum Anda menyambar obat batuk atau pilek yang dijual secara bebas.

Sabtu, 15 Agustus 2009

Tips Menghilangkan Noda Hitam Bawah Mata





Tips Menghilangkan Noda Hitam Bawah Mata


Ketika harus tampil cantik, memiliki lingkaran hitam di bawah mata memang sangat mengganggu. Berbagai macam cara dilakukan untuk sekedar menghilangkan noda hitam yang membandel itu. Mungkin tips yang satu ini bisa membantu...

Tak jarang juga banyak yang beralih ke aneka kosmetik yang sebenarnya memiliki efek negatif. Lingkaran hitam di bawah kelopak mata disebabkan oleh beberapa macam faktor, seperti kurang tidur, kelelahan atau penat dengan pekerjaan yang menumpuk yang berakibat menimbulkan stres, begitu pula bila terserang penyakit serta kekurangan nutrisi dan pola diet yang terlalu ketat.

Untuk menghilangkan noda tersebut sebaiknya jangan terbuai dengan janji-janji iklan kosmetik. Ingatlah sebagai indera penglihat, mata memiliki syaraf yang sangat sensitif. Lebih baik gunakan produk-produk alami yang terbebas dari bahan kimia.

Berikut beberapa bahan alami yang dapat mengurangi bayangan hitam di bawah kelopak mata, seperti yang dikutip dari her health and beauty dalam situs resminya:

Timun
Bersihkan dahulu wajah Anda dari polesan make up apapun bentuknya. Kemudian berbaringlah dan letakkan potongan timun yang telah terlebih dahulu didinginkan ke area sekitar kelopak mata. Setelah itu rilekslah beberapa saat sambil menggosokkan potongan timun dengan lembut. 15 menit kemudian bilaslah dan rasakan kesegaran alami yang timbul akibat efek timun tersebut. Kelembaban natural yang berasal dari timun bertindak sebagai penyembuh penyakit atau sebagai obat penguat. Timun memang memberikan pengaruh yang sangat baik bagi kesehatan, tak hanya untuk mengurangi lingkaran hitam atau noda lebam di mata, tapi juga dapat menghaluskan kulit wajah.

Es Batu
Jika Anda berada di bawah terik matahari dalam waktu yang cukup lama, mata Anda akan bekerja lebih ekstra dari biasanya sehingga membuat bayangan-bayangan hitam di bawah mata tampak lebih jelas. Selain akibat sinar ultraviolet, debu dan polusi juga dapat mengakibatkan iritasi pada mata. Coba saja diatasi dengan cara membersihkan wajah kemudian letakkan es batu sesuai ukuran mata yang telah dibungkus oleh kain tipis di mata. Rileks dan gosok-gosoklah dengan lembut. Manfaat dari terapi ini untuk menghilangkan noda mata akibat terbakar sinar matahari.

Labu Hijau
Sebagai pengganti timun, Anda juga dapat menggunakan labu hijau untuk mengurangi lingkaran hitam di bawah kelopak mata. Jus labu hijau ini juga diyakini dapat memberikan manfaat untuk menghaluskan serta mencerahkan kulit wajah. Lakukan secara rutin dan Anda akan terbebas dari bayang-bayang hitam tersebut.

Selain tips-tips yang telah dijabarkan di atas, ada pula penuntun umum untuk atasi bayangan hitam di bawah kelopak mata, seperti berikut ini:

* Tidurlah cukup waktu, usahakan untuk tidur lebih awal dari biasanya.

* Gunakan sunscreen setiap hari untuk memberikan kelembaban alami.

* Minum air putih yang banyak untuk atasi kulit kering.

* Biasakan untuk mengkompres mata dengan air dingin.

* Mengkonsumsi buah-buahan serta sayur mayur. Kekurangan zat besi ini merupakan salah satu penyebab noda hitam di bawah kelopak mata. (Sumber: keluargasehat.com)

Ponsel Lebih Berbahaya dari Rokok

Ponsel Lebih Berbahaya dari Rokok


Bahaya merokok bagi kesehatan memang tak diragukan lagi. Namun siapa sangka pemakaian ponsel jauh lebih membahayakan kesehatan. Dr Vini Khurana, seorang ahli bedah syaraf menyebutkan bahwa radiasi ponsel dapat lebih membunuh ketimbang bahaya merokok.

Menurut Vini dari data 10 tahun terakhir, semenjak pemakaian ponsel mulai menjamur, jumlah penderita kanker otak meningkat hingga dua kali lipat. Ia memaparkan hasil penelitiannya mengenai bahaya pemakaian ponsel dalam sebuah jurnal kesehatan.

Kesimpulan dari seluruh penelitian tersebut adalah ada hubungan erat antara tumor otak dengan pemakaian ponsel. Dan yang paling mengkhawatirkan, risiko terbesar pemakaian ponsel adalah pada anak-anak.

Jika tiap tahunnya 5 juta orang meninggal karena merokok, entah berapa banyak yang akan kehilangan nyawa karena pemakaian ponsel yang berlebihan. Mengingat jumlah pemakai ponsel tiga kali lebih banyak dari perokok.

Penelitian ini memang belum diakui oleh WHO, namun di awal tahun ini beberapa negara maju telah mengatur pemakaian ponsel warganya. Sebut saja Prancis dan Jerman telah menghimbau rakyatnya untuk mengurangi pemakaian ponsel.

Kamis, 13 Agustus 2009

10 Makanan Bergizi Untuk Kecerdasan Anak


INGIN anak Anda cemerlang di sekolah? Cobalah untuk memperhatikan dengan jeli kebutuhan gizi dan nutrisi mereka setiap hari. Selain itu, ada baiknya pula memasukan 10 jenis makanan terbaik berikut ini. Makanan yang dijuluki “Brain Food” ini diyakini dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi berpikir anak-anak.

1. Salmon
Ikan berlemak seperti salmon merupakan sumber terbaik asam lemak omega-3 - DHA and EPA - yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Riset terbaru juga menunjukkan bahwa orang yang memperoleh asupan asam lemak lebih banyak memiliki pikiran lebih tajam dan mencatat hasil memuaskan dalam uji kemampuan. Menurut para ahli walaupun tuna mengandung asam omega-3, namun ikan ini tidaklah sekaya salmon.

2. Telur
Telur dikenal sebagai sumber penting protein yang relatif murah dan harganya cukup terjangkau. Bagian kuning telur ternyata padat akan kandungan kolin, suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya ingat.

3. Selai kacang
“Kacang tanah (peanut) dan selai kacang merupakan salah satu sumber vitamin E. Vitamin ini merupakan antioksidan yang dapat melindungi membran-membran sel saraf. Bersama thiamin, vitamin E membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.

4. Gandum murni
Otak membutuhkan suplai atau sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan. Gandum murni memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan tersebut. Serat yang terkandung dalam gandum murni dapat membantu mengatur pelepasan glukosa dalam tubuh. Gandum juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf.

5. Oat/Oatmeal
Oat merupakan salah satu jenis sereal paling populer di kalangan anak-anak dan kaya akan nutrisi penting bagi otak. Oat dapat menyediakan energi atau bahan bakar untuk otak yang sangat dibutuhkan anak-anak mengawali aktivitasnya di pagi hari. Kaya akan kandungan serat, oat akan menjaga otak anak terpenuhi kebutuhannya di sepanjang pagi. Oat juga merupakan sumber vitamin E, vitamin B, potassium dan seng — yang membuat tubuh dan fungsi otak berfungsi pada kapasitas penuh.

6. Berry
Strawberry, cherry, blueberriy dan blackberry. Secara umum, semakin kuat warnanya, semakin banyak nutritisi yang di kandungnya. Berry mengandung antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C, yang berfaedah mencegah kanker.

Beberapa riset menunjukkan mereka yang mendapatkan ekstrak blueberry dan strawberry mengalami perbaikian dalam fungsi daya ingatnya. Biji dari buah berri ini juga ternyata kaya akan asam lemak omega-3.

7. Kacang-kacangan
Kacang adalah makanan spesial sebab makanan ini memiliki energi yang berasal dari protein serta karbohidrat kompleks. Selain itu, kacang kaya akan kandungan serat, vitamin dan mineral. Kacang juga makanan yang baik untuk otak karena mereka dapat mempertahankan energi dan kemampuan berpikir anak-anak pada puncaknya di sore hari jika dikonsumsi saat makan siang.

Menurut hasil penelitian, kacang merah dan kacang pinto mengandung lebih banyak asal lemak omega 3 daripada jenis kacang lainnya — khususnya ALA - jenis asal omega-3 yang penting bagi pertumbuhan dan fungsi otak .

8. Sayuran berwarna
Tomat, ubi jalar merah, labu, wortel, bayam adalah sayuran yang kaya nutrisi dan sumber antioksidan yang akan membuat sel-sel otak kuat dan sehat.

9. Susu dan Yogurt
Makanan yang berasal dari produk susu mengandung protein dan vitamin B tinggi. Dua jenis nutrisi ini penting bagi pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim. Susu dan yogurt juga bisa membuat perut kenyang karena kandungan protein dan karbohidratnya sekaligus menjadi sumber energi bagi otak.

Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak vitamin D bahkan 10 kali dari dosis yang direkomendasikan. Vitamin D adalah vitamin yang juga penting bagi sistem saraf otot dan siklus hidup sel-sel manusia secara keseluruhan.

10. Daging sapi tanpa lemak
Zat besi adalah jenis mineral esensial yang akan membantu anak-anak tetap berenergi dan berkonsentrasi di sekolag. Daging sapi tanpa lemak adalah salah atu sumber makanan yang mengandung banyak zat ebsi. Dengan hanya mengonsumsi 1 ons per hari, maka tubuh Anda akan terbantu dalam penyerapan zat besi darai sumrbe lainnya. Daging sapi juga mengandung mineral seng yang dapat membantu memelihara daya ingat .

Khsusus bagi yang vegetarian, Anda dapat memanfaatkan kacang hitam dan burger kedelai sebagai pilihan. Kacang-kacangan adalah adalah sumber penting zat besi nonheme — tipe zat besi yang membutuhkan vitamin C untuk di serap oleh tubuh . Mengonsumsi tomat , jus jeruk, strawberry dan kacang-kacangan juga dapat dipilih sebagai upaya mencukupi kebutuhan zat besi.

Kiat Tidur yang Berkualitas

Sangat mengesalkan bila Anda sudah sangat ingin tidur, tapi mata tak juga mau terpejam. Apalagi, bila besok harus bangun pagi-pagi karena ada kegiatan. Panik karena waktu sudah makin larut tapi belum juga tertidur. Agar tidur terasa nyenyak, simak kiat berikut.


1. Pergilah ke tempat tidur hanya bila mengantuk.

2. Jangan makan, menonton, membaca atau melakukan kegiatan lainnya (kecuali berhubungan seks) di tempat tidur.

3. Selalu bangun tidur tepat waktu, pada pukul berapa pun Anda pergi tidur. Karena, ini akan merusak jam biologis Anda. Toleransi sebaiknya tak lebih dari 1 jam. Bila Anda masih butuh tambahan waktu dan mengantuk di siang hari, tidurlah selama setengah jam.

4. Jangan minum kopi atau merokok minimal 5-6 jam sebelum tidur.

5. Hentikan kebiasaan minum minuman beralkohol.

6. Berolahraga yang teratur. Namun, sebaiknya dilakukan minimal 4 jam sebelum tidur. Olahraga berat membuat Anda terlalu segar dan susah tidur.

7. Lakukan relaksasi sebelum tidur untuk menghilangkan ketegangan dan melepaskan gangguan pikiran.

8. Jangan makan makanan berat di malam hari. Tapi juga jangan terlalu sedikit karena bisa lapar susah tidur. Makan berat akan menekan diafragma dan menyebabkan napas terganggu. Juga akan berpengaruh pada pembentukan hormon awet muda. Makanlah minimal 2 jam sebelum tidur. Kalau masih lapar, tambahkan susu. Makanan untuk membantu mengantuk antara lain kangkung, buah pala dan pisang.

9. Bila Anda bekerja dalam shift dan harus bekerja pada malam hari, Anda harus "mengubah" siang menjadi malam. Hindari cahaya, bunyi berisik dan apa pun yang bisa membuat Anda merasa berada di siang hari.

Bahaya Tersembunyi di Balik Kuku

Saat mencuci tangan, tanpa sengaja kita sering lupa membersihkan bagian dalam kuku. Tahukah Anda, bagian dalam kuku justru menyimpan debu, bakteri, virus bahkan telur cacing? Pasalnya, bentuknya yang berupa celah, memungkinkan berbagai kotoran menyangkut di dalamnya. Karena itu, agar Anda tak pernah lupa...

Untuk selalu membersihkan bagian dalam kuku, kenali lima fakta tentang kuman yang tersembunyi di balik kuku.

1. Kuku Anda bisa menjadi tempat bersarangnya kuman yang dapat menimbulkan penyakit. Penelitian menunjukkan kuman penyebab diare sering ditemukan di balik kuku. Untuk itu, bersihkan dengan sabun tidak hanya permukaan tangan tetapi juga celah di balik kuku-kuku Anda.

2. Kuku artifisial meskipun terlihat bersih tetapi mengandung banyak kuman. Bahkan menurut para ahli, kuman yang ada di bawah kuku buatan lebih banyak dibandingkan kuku asli.

Usahakan untuk tidak terlalu sering menggunakan kuku palsu. Jika Anda menggunakannya, simpan selalu di tempat yang bersih dan terbebas dari debu. Lalu, setelah menggunakan kuku palsu bersihkan menggunakan sikat dan air hangat baru disimpan di tempat yang bersih.

3. Kuku yang harus sering dibersihkan adalah kuku para pekerja medis. Mereka berinteraksi dengan berbagi pasien yang memiliki beragam penyakit. Seringkali pekerja medis memeriksa pasien tidak menggunakan sarung tangan. Jika sedang memeriksakan diri ke klinik atau rumah sakit, pastikan Anda melihat pekerja medis mencuci tangan atau menggunakan sarung tangan.

4. Penelitian menemukan bahwa kuku pria lebih kotor dibandingkan kaum wanita. Untuk itu selalu tekankan pada pasangan Anda untuk membersihkan sela-sela kukunya.

5. Hati-hati dalam memotong kuku. Meskipun bisa membuat kuku menjadi rapi dan bersih, menurut penelitian bakteri dan kuman akan semakin banyak setelah kuku dipotong. Untuk itu, pastikan pemotong kuku Anda dalam keadaan bersih sebelum menggunakannya. Setelah menggunakannya bersihkan kembali dan simpan ditempat yang terbebas dari debu. Selain itu, selalu sikat kuku secara teratur untuk membersihkan kuman di sela-sela kuku.

Pornografi Dapat Rusak Jaringan Otak

Paparan materi pornografi secara terus-menerus dapat menyebabkan kecanduan (adiksi) yang pada akhirnya mengakibatkan jaringan otak mengecil dan fungsinya terganggu.
Dalam seminar mengenai dampak pornografi terhadap kerusakan otak di Jakarta, ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan bahwa adiksi mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil.
Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine (bahan kimia pemicu rasa senang) itu, menurut dia, menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan.
"Pornografi menimbulkan perubahan konstan pada neorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Ini yang membuat orang-orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya," kata Hilton serta menambahkan adiksi pornografi juga menimbulkan gangguan memori.
Kondisi tersebut, ia menjelaskan, tidak terjadi secara cepat dalam waktu singkat namun melalui beberapa tahap yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsif, ekskalasi kecanduan, desensitisasi dan akhirnya penurunan perilaku.
"Pornografi dapat merusak sel-sel otak, akibatnya perilaku dan kemampuan intelegensia akan mengalami gangguan," tambah Kepala Pusat Pemeliharaan, Peningkatan dan Penanggulangan Intelegensia Kesehatan H. Jofizal Jannis.
Ia menjelaskan, penurunan intelegensia secara langsung dan tidak langsung akan menurunkan produktivitas dan menurunkan indeks pembangunan sumber daya manusia.
Menurut Hilton, kerusakan otak akibat kecanduan pornografi adalah yang paling berat, lebih berat dari kecanduan kokain.
Namun demikian, kata dia, kini ada harapan kerusakan otak itu bisa dipulihkan hingga mendekati normal dengan berbagai metode penyembuhan.
Terapi yang dapat digunakan untuk memulihkan kerusakan otak akibat kecanduan, menurut dia, antara lain pemberian motivasi pribadi untuk memacu semangat penderita guna melepaskan diri dari kecanduan, dan penciptaan lingkungan yang aman bagi pecandu dengan menurunkan secara drastis aksesnya terhadap pornografi.
Selain itu, ia menambahkan, pembentukan kelompok pendukung dengan konselor dan terapis serta terapi peningkatan spiritualitas dampaknya juga sangat bermakna dalam upaya pemulihan.
"Penelitian menunjukkan spiritualitas agama apapun, akan mempercepat proses pemulihan," katanya.

Kamis, 23 Juli 2009

Jalan Kaki Bisa Jinakan 9 Penyakit

STUDI dalam beberapa tahun terakhir semakin mengukuhkan bahwa berjalan tergopoh-gopoh dan bukan jalan santai memang memberi banyak manfaat bagi kesehatan kita. Inilah sembilan manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas jalan kaki

(1) Serangan Jantung. Pertama-tama tentu menekan risiko serangan jantung. Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.

Bukan hanya itu. Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu. Hasil akhirnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antarsel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang.

Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan. Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung menjadi tinggal separuhnya.

(2). Stroke. Kendati manfaat berjalan kaki tergopoh-gopoh terhadap stroke pengaruhnya belum senyata terhadap serangan jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tengok saja bukti alami nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.

(3). Berat badan stabil. Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.

(4). Menurunkan berat badan. Ya, selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu secara rutin. Kelebihan gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.

(5). Mencegah kencing manis. Ya, dengan membiasakan berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases).

Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan. Itu berarti bahwa berjalan kaki tergopoh-gopoh sama manfaatnya dengan obat antidiabetes.

(6). Mencegah osteoporosis. Betul. Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis.

Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.

(7). Meredakan encok lutut. Lebih sepertiga orang usia lanjut di Amerika mengalami encok lutut (osteoarthiris). Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri.

Satu hal yang perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki: jangan keliru memilih sepatu olahraga. Kita tahu, dengan semakin bertambahnya usia, ruang sendi semakin sempit, lapisan rawan sendi kian menipis, dan cairan ruang sendi sudah susut. Kondisi sendi yang sudah seperti itu perlu dijaga dan dilindungi agar tidak mengalami goncangan yang berat oleh beban bobot tubuh, terlebih pada yang gemuk.

Bila bantalan (sol) sepatu olahraganya kurang empuk, sepatu gagal berperan sebagai peredam goncangan (shock absorber). Itu berarti sendi tetap mengalami beban goncangan berat selama berjalan, apalagi bila berlari atau melompat. Hal ini yang memperburuk kondisi sendi, lalu mencetuskan serangan nyeri sendi atau menimbulkan penyakit sendi pada mereka yang berisiko terkena gangguan sendi.

Munculnya nyeri sendi sehabis melakukan kegiatan berjalan kaki, bisa jadi lantaran keliru memilih jenis sepatu olahraga. Sepatu bermerek menentukan kualitas bantalannya, selain kesesuaian anatomi kaki. Kebiasaan berjalan kaki tanpa alas kaki, bahkan di dalam rumah sekalipun, bisa memperburuk kondisi sendi-sendi tungkai dan kaki, akibat beban dan goncangan yang harus dipikul oleh sendi.

(9). Kanker juga dapat dibatalkan muncul bila kita rajin berjalan kaki, setidaknya jenis kanker usus besar (colorectal carcinoma). Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara

Detoksifikasi Supaya Organ Tubuh berfungsi Optimal

Secara alamiah sebenarnya tubuh mempunyai kemampuan membersihkan sisa metabolisme melalui proses detosifikasi. Namun, proses detosifikasi kadang tak berjalan sempurna karena organ tubuh mengalami kemunduran fungsi.
Dijelaskan oleh Dr. Veronica N.K. Dewi Kalay, M. Biomed., dari Klinik Valentino Jakarta, tubuh akan terpapar racun bila kita mempunyai kebiasaan merokok, kecanduan alkohol, tergantung obat-obatan, kurang olahraga dan mudah stres. Juga jika kita sering mengonsumsi makanan yang diawetkan dan makanan cepat saji, serta kurang serat (seharusnya satu hari minimal lima porsi buah dan lima porsi sayuran).
Sumber Penyakit
Kondisi malanutrisi karena sebab di atas mengakibatkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, sistem tubuh pun tidak berfungsi efisien. Akibatnya, tubuh didera berbagai penyakit. Misalnya, bila organ hati bekerja terlalu keras dan tidak efisien, penyakit kuning dan batu empedu akan terjadi.
Dr. Veronica menyebut detoksifikasi sebagai suatu proses eliminasi atau menetralkan racun (toksin) di dalam tubuh. Tindakan itu untuk membuang timbunan sampah sisa metabolisme yang terakumulasi di dalam tubuh selama bertahun-tahun.
Tujuan detoksifikasi adalah membersihkan toksin yang merusak sel-sel tubuh, memungkinkan atau memampukan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri, mengembalikan kendali fungsi dan keseimbangan alami organ tubuh secara optimal, menambah energi bagi tubuh untuk melakukan proses metabolisme dan memperbaiki setiap kerusakan yang terjadi. Juga untuk memperbaiki peredaran darah dan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki sel yang rusak (revitalisasi) dan menjaga keseimbangannya, membangun sistem kekebalan tubuh, serta memperpanjang usia dan membuat awet muda.
Mengapa Perlu
Dijelaskan Dr. Veronica, pada dasarnya toksin menyebabkan iritasi tubuh dan memberikan efek yang merusak. Racun tersebut dapat terakumulasi dalam tubuh sehingga melemahkan elemenasi toksin, sistem kekebalan, sistem peredaran darah, merusak sistem pencernaan, sistem penyaringan dan sistem endokrin.
Tubuh memang mempunyai sistem detoksifikasi secara alamiah. Hati, misalnya, bertugas mengambil racun yang memasuki tubuh melalui makanan dan minuman, lalu mengubah ke dalam bentuk yang bisa digunakan oleh tubuh, menyimpan dengan aman atau membuangnya. Ginjal berfungsi dalam filtrasi sisa racun dari darah dan membuangnya dari tubuh dalam bentuk urin. Organ ini juga bertanggung jawab menjaga agar cairan di dalam tubuh berada dalam jumlah yang tepat.
Namun, kemampuan tubuh mengatasi toksin kini mulai diragukan karena berbagai sebab. Dalam keadaan stres berkepanjangan, tubuh bisa mengalami gangguan pencernaan sehingga proses pengeluaran racun menjadi lamban dan pemrosesan produk sisa di dalam tubuh tidak efisien. Ketidakseimbangan tersebut akan menurunkan vitalitas dan menyebabkan gangguan tubuh yang makin parah.
Apa yang terjadi bila tubuh tidak didetoksifikasi? Toksin dalam tubuh dapat terkumpul lebih cepat dan menyebabkan terjadinya penyakit kronis maupun degeneratif. Antara lain kelelahan, sakit tulang belakang, sakit kepala, demam, hipertensi, obesitas, jantung, kanker, diabetes, konstipasi, diare, rematik, wasir, osteoporosis, jerawat, bintik-bintik dan noda di wajah, gejala alergi tehadap bahan kimia serta infeksi (hepatitis, campak, antraks) dan asam urat.

Sembuh Lewat Ions Detoks

Alat ions Detox Maximan hadir memberi solusi bagi Anda yang ingin mencapai keseimbangan tubuh melalui detoksifikasi.
Metodenya, dengan membentuk ion negatif dalam tubuh yang berguna untuk menyingkirkan ion positif. Ion-ion positif yang berlebihan di dalam tubuh akan menurunkan sistem imunitas.
Dr. Budi Sugiarto Widjaja berpendapat, terapi ion detoks dapat digolongkan dalam pengobatan tradisional Cina modern. "Sebenarnya pengobatan tradisional Cina kuno tidak mengenal adanya ion atau molekul serta radikal bebas. Namun, dalam perkembangannya, seni pengobatan ini sering dikombinasikan dengan pegobatan konvensional untuk mendapatkan hasil maksimal,� ujarnya.
Dalam pengobatan tradisional Cina, proses penyembuhan penyakit dapat menggunakan tenaga listrik, seperti pada akupuntur. Nah. dalam terapi ion detoks, digunakan arus rendah 1-2 ampere dan bertegangan 5 volt saja. “Kecilnya arus dan daya membuat proses detoks berjalan aman karena tidak mengakibatkan rasa sakit. Terapi ini merangsang titik-titik pada jalur meridian kaki,� katanya.
Merendam kedua kaki dalam air yang bersuhu 40-45 derajat Celsius, menurut Santos dari PT. Primax Asia Link, akan membuka pori-pori kulit. Dengan rangsangan itu, pergerakan chi (energi vital) lebih cepat masuk melalui meridian yang melintasi jaringan kulit kaki.
Meridian utama adalah yin yang berawal dari kaki, yaitu hati, ginjal dan limpa. Chi kotor akan dibuang melalui 3 meridian yang yang berakhir di kaki pula, yaitu di lambung, kantong empedu, dan kantong kemih. Pergerakan chi kotor ini akan membawa racun keluar melalui kulit atau pori-pori, urine, dan feses.
Bila ion positif muncul dalam jumlah banyak, menurut Dr. Veronica, kita akan mudah terkena infeksi oleh mikroorganisme, yang dapat memengaruhi fungsi kerja jantung. Tentu saja diperlukan keseimbangan ion, yakni 80 persen ion negatif dan 20 persen ion positif.
Ion negatif yang banyak terdapat di dalam air akan meresap ke datam tubuh dan mengaktifkan organ-organ tubuh, meningkatkan metabolisme, serta mengaktifkan kerja enzim yang berguna dalam proses detoksifikasi racun yang berasal dari tubuh. Racun steroid, misalnya, tidak hanya terdapat di hati, tetapi juga bisa ditemukan di rongga mulut, saluran pernapasan, sistem pencernaan, kulit, serta di semua jaringan tubuh. (senior)

Detoksifikasi Bukan Obat Mujarab Menyembuhkan Kecanduan Narkoba

ORANGTUA yang mempunyai anak terkena narkotika umumnya merasa bingung sehingga berupaya melakukan berbagai cara untuk menanggulanginya. Salah satunya adalah dengan menghilangkan pengaruh narkotika dalam tubuh melalui proses detoksifikasi. Masalahnya, setelah "racun" itu hilang, apakah masalahnya selesai? mUntuk sementara, mungkin bisa dikatakan demikian. Namun tanpa ada tindak lebih lanjut sulit mengharapkan pemakai narkotika akan sembuh. Persoalan yang dihadapi pecandu tak cuma masalah fisik, lebih penting lagi soal psikis dan sosial yang penanganannya memerlukan waktu cukup panjang.
Demikian menurut Direktur Program Terracotta, Faisal N Afdhal, mengenai penanganan korban narkotika. Dia mengaku merasa heran tentang masih banyaknya orangtua yang sangat tidak memahami penanganan korban narkotika.

"Kalau sekian tahun lalu, saya masih bisa paham. Tapi sekarang ini pun masih banyak orangtua yang mengandalkan penyembuhan dengan detoksifikasi," katanya. Seolah-olah detoksifikasi merupakan obat mujarab yang bisa menyembuhkan penyakit kecanduan narkotika.

Beberapa penderita kecanduan malah sampai berulang-ulang delapan kali detoksifikasi yang biayanya cukup mahal.

"Bahkan ada yang 12 kali," ujar Faisal. "Ini suatu bukti kalau pecandu akan kembali dan kembali mengonsumsi obat karena dorongan untuk ke situ memang besar," ujarnya.

Kecenderungan untuk mengonsumsi narkotika yang pernah dia pakai semakin besar terjadi pada mereka yang sudah memakai untuk waktu yang cukup lama. Detoksifikasi hanya membersihkan tubuh dari sisa-sisa pemakaian yang masih terdapat dalam darah. Sementara sugestinya yang terdapat dalam pikiran masih terus melekat.

Tanpa detoksifikasi

Meski demikian bukan berarti detoksifikasi tidak perlu. Namun detoksifikasi hanya merupakan proses awal yang seharusnya dilalui sebelum seorang pecandu bisa menjauhkan diri dari keinginan untuk mengonsumsi zat-zat adiktif.

Menurut Faisal, untuk menghilangkan sisa obat dalam darah sebenarnya bisa dihilangkan sendiri tanpa harus didetoksifikasi menginap di rumah sakit. Prosesnya memang tidak sehari atau dua hari dan korban cukup menderita ketika harus melalui proses ini. Diare, tulang terasa sakit luar biasa, merupakan akibat yang harus ditanggung ketika seorang pecandu ingin memutuskan diri dari obat-obat, narkotika yang biasa dikonsumsi.

"Kalau enggak tahan, dia bisa mengonsumsi zat-zat adiktif itu," ujar Faisal yang sejak tahun 1998 terus memperdalam metode therapeutic community sebagai upaya memulihkan dari kecanduan. Lewat program tertentu, therapeutic community antara lain berupaya menciptakan pematangan emosi.

Untuk memutuskannya dari obat, pecandu perlu seseorang yang diharapkan bisa mengimbangi saat dia menjalani masa penarikan diri dari obat. Mereka yang paling cocok untuk menemani adalah mereka yang pernah menjadi pecandu juga, sehingga bisa diharapkan bisa lebih memahami perasaan-perasaan dan penderitaan yang sedang dialami pecandu.

"Yang juga penting, selama masa itu tidak boleh ada barang (obat) di sekeliling, karena akan benar-benar menggoda," begitu menurut Faisal.

Berdasar pengalaman, hari ketiga merupakan hari terberat yang harus dilalui. Pada hari berikutnya atau hari kelima biasanya proses pembersihan sudah selesai. Secara fisik pecandu sudah tidak merasa sakit bila tak mengonsumsi narkotika.

Penyakit

Adiksi narkotika bagaimanapun merupakan suatu penyakit yang harus disembuhkan oleh yang bersangkutan dengan bantuan orang lain. Yang bersangkutan bisa jadi sangat ingin terbebas dari ketergantungan, namun dia tak berdaya.

Penyakit yang satu ini dikategorikan sebagai penyakit kronis, dalam arti mereka yang sudah mengalami adiksi tidak merasa apa-apa atau merasa normal seperti orang lain. Dia tetap melakukan aktivitas harian, bisa jalan-jalan, bisa sekolah, bahkan bisa bekerja seperti umumnya orang. Cuma saja dia merasa tidak bisa lepas dari obat.

Keadaan adiktif tidak tergantung pada berapa lama seseorang sudah mengonsumsi narkotika. Orang yang baru tiga atau empat kali mengonsumsi narkotika bisa disebut sudah adiktif manakala dia merasa tidak enak bila tak memakai obat.

Mereka yang sudah mengonsumsi narkotika sekian lama mengalami perubahan, bukan cuma pada fisik, tetapi juga psikis dan sosial. Karena itu banyak keluarga pecandu yang kewalahan menghadapi perilaku pecandu yang "aneh".

"Justru itu, setelah tubuhnya terbebas dari obat, sebenarnya masih ada hal lain yang masih tersisa, yakni pengaruhnya di bagian sistem saraf otak," jelas Faisal.

Makanya dalam banyak kasus, meski secara fisik seseorang sudah berhenti dan bersih dari narkotika, bukan tidak mungkin dia menderita paraniod dan skizoprenia. Penyakit jiwa ini terutama dialami oleh mereka yang relatif lama hidup bersama narkotika.

Yayasan Terracotta, salah satu dari belasan yayasan di Jakarta yang mengkhususkan diri pada penanganan korban narkotika, membagi program pada tiga tahap. Program pertama yang mereka sebut primary program berlangsung selama enam bulan, disusul dengan program berikutnya-re-entry-sekitar enam bulan juga.

Jika pada program pertama penekanannya adalah perbaikan diri dan perilaku, pada tahap berikutnya lebih diarahkan kepada resosialisasi.

"Prinsipnya program penyembuhannya bersifat holistik, meliputi juga manajemen emosional atau psikologikal," kata Faisal. "Bagaimanapun kebiasaan memakai narkotik selama bertahun-tahun membawa pengaruh pada perasaan atau emosi, pikiran, dan tingkah laku ke luar."

Setelah kedua program dilalui, berikutnya adalah tahap after care yang merupakan tahap akhir dari keseluruhan program. Pada tahap ini para eks pemakai dianggap telah mampu kembali ke lingkungannya. Mereka tak lagi harus tinggal di tempat rehabilitasi, tetapi bisa memilih tinggal di rumah atau menjadi penghuni di tempat rehabilitasi. Mereka yang tinggal di rumah rehabilitasi diwajibkan untuk mempunyai kegiatan sekolah atau bekerja di luar.

Narkotika memang bukan main-main.

"Bahkan sekalipun seseorang sudah berhenti memakai dua tahun, lima tahun atau sepuluh tahun, bukan tidak mungkin suatu ketika akan tergelincir," kata Faisal.

Dia mengibaratkan penyakit adiksi narkotika ini seperti penyakit diabetes yang tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dijaga.

Manfaat Coklat

Mungkin berita satu ini dapat membuat para pencinta coklat bergembira, pasalnya ada sebuah penemuan mengindikasikan bahwa menikmati batangan coklat susu akan meningkatkan daya fungsi otak. Senyawa-senyawa yang terdapat dalam coklat dikatakan mampu meningkatkan kesadaran dan kemampuan berkonsentrasi.

"Coklat mengandung banyak unsur yang bersifat menjadi stimulant antara lain theobromine, phenethylamine, dan kafein," kata Bryan Raudenbush dari Universitas Wheeling Jesuit di West Virginia mengungkapkan pendapatnya kepada pers. "Senyawa-senyawa itu telah ditemukan sebelumnya bersifat meningkatkan tingkat kesadaran dan kemampuan berkonsentrasi, dan apa yang telah kita ketahui bahwa dengan mengkonsumsi coklat kita dapat memperoleh efek stimulasi tersebut, yang akan membuat peningkatan performa menta," lanjutnya.

Raudenbush dan rekan-rekannya juga mengatakan, penelitian terhadap efek terhadap kemampuan otak terhadap sejumlah relawan yang mengkonsumsi coklat dalam beberapa jenis coklat, dalam empat kejadian terpisah yaitu kelompok pertama mengkonsumsi 85 gram batangan coklat susu, 85 gram coklat hitam, 85 gram carob, dan kelompok keempat tidak mengkonsumsi apapun.

Setelah 15 menit berselang, para relawan dalam penelitian ini menjalani beberapa tes neuropsikologis yang didesain untuk melihat perfoma kognitif, termasuk daya ingat, daya konsentrasi, kemampuan bereaksi dan kemampuan memecahkan masalah. "Nilai bagi daya ingat verbal maupun visual tertinggi bagi mereka yang masuk kelompok mengkonsumsi batangan coklat susu, dibandingkan dengan ketiga kelompok lainnya," kata Raudenbush kepada pers.

Peningkatan daya ingat baik verbal dan visual juga terjadi di kelompok yang mengkonsumsi jenis coklat lainnya, namun hasilnya berada dibawah kelompok pertama. Dari penelitian sebelumnya, telah diketahui beberapa nutrisi dalam makanan tambahan melepas glucose yang menambah aliran darah, dimana dapat berpengaruh bagi kemampuan kognitif. Hasil penemuan terkini mendukung pendapat sebelumnya, bahkan memperjelas bahwa mengkonsumsi coklat dapat meningkatkan kinerja daya kerja otak.

Malaria Tropika

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang dalam salah satu tahap perkembang-biakannya akan masuk ke dalam sistem imun (kekebalan tubuh), menginfeksi hati, dan menghancurkan sel darah merah. Pada masa inkubasi malaria plasmodium hidup dan berkembang biak dalam sel hati. Beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi organisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah sejalan dengan perkembangan mereka, sehingga menyebabkan demam. Demam ini dapat terjadi selama dua minggu setelah infeksi.

Malaria dapat dibedakan menjadi beberapa tipe berdasarkan jenis Plasmodium penyebabnya, antara lain Malaria Tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, Malaria Quartana yang disebabkan oleh Plasmodium malariae, Malaria Tropika atau Serebral yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, dan Malaria Ovale yang disebabkan oleh Plasmodium ovale. Di Indonesia, penyebab penyakit malaria yang utama adalah Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum, walaupun plasmodium jenis lain tetap ada.

Jenis malaria paling ringan adalah Malaria Tertiana, dengan gejala demam yang dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi.

Malaria Quartana memiliki masa inkubasi yang lebih lama daripada Malaria Tertiana maupun Tropika, dengan gejala pertama biasanya terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang kembali setiap tiga hari.

Malaria Ovale merupakan jenis Malaria yang paling jarang ditemukan, dengan gejala mirip dengan Malaria Tertiana.

Demam rimba (jungle fever ), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh Plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau, serta kematian.

Pada P. Falciparum dapat menyerang ke organ tubuh dan menimbulkan kerusakan seperti pada otak, ginjal, paru, hati dan jantung, yang mengakibatkan terjadinya malaria berat/komplikasi, sedangkan P. Vivax, P. Ovale dan P. Malariae tidak merusak organ tersebut. P. falciparum dalam jaringan yang mengandung parasit tua di dalam otak, peristiwa ini yang disebut sekuestrasi. Pada penderita malaria berat, sering tidak ditemukan plasmodium dalam darah tepi karena telah mengalami sekuestrasi. Meskipun angka kematian malaria serebral mencapai 20 - 50 %, hampir semua penderita yang tertolong tidak menunjukkan gejala sisa neurologis (sekuele) pada orang dewasa. Malaria pada anak sebagian kecil dapat terjadi sekuele. Pada daerah hiperendemis atau immunitas tinggi apabila dilakukan pemeriksaan SD sering dijumpai SD positif tanpa gejala klinis pada lebih dari 60 % jumlah penduduk.

sebaiknya anda memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam,nanti dr pemeriksaan yg lebih teliti termasuk cek lab,akan diketahui lebih pasti tingkat kesembuhan yg dicapai,n obat2/suplemen apa yg masih diperlukan selama proses pemulihan ini.

Apakah yang dimaksud dengan Polip Hidung?

Polip hidung merupakan benjolan patologis pada rongga hidung, lunak dan licin, berwarna bening atau pucat kadang-kadang berwarna kekuningan, abu-abu atau kemerahan.

Gejala subjektif polip hidung adalah buntu hidung progresif, pilek kental, suara bindeng dan pusing. Polip hidung biasanya disertai dengan sinusitis.

Diagnosis pasti sinusitis dilakukan dengan Foto Rongtgen sinus atau CT-Scan sinus Paranasal.

Apakah yang dimaksud dengan Sinusitis?

Sinusitis merupakan radang pada mukosa (selaput lendir) sinus paranasal.

Biasanya sinusitis didahului oleh infeksi saluran penapasan atas (terutama pada anak kecil), berupa pilek dan batuk yang lama, lebih dari 7 hari. Gejala yang dirasakan antara lain demam, rasa lesu, hidung tersumbat, ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke kerongkongan (post nasal drip), halitosis (bau mulut), sakit kepala yang lebih berat pada pagi hari, dan nyeri di daerah sinus yang terkena.

Ingus yang dapat dikeluarkan lewat tenggorokan dalam istilah medis dikenal dengan post nasal drip. Tanda ini khas pada penderita sinusitis. Sinusitis adalah radang sinus paranasal (rongga-rongga di wajah yang bermuara di lubang hidung).

Berdasarkan perjalanan penyakitnya, sinusitis dibedakan atas:

1) Sinusitis akut, bila infeksi timbul beberapa hari sampai beberapa minggu
2) Sinusitis subakut, bila infeksi timbul beberapa minggu sampai beberapa bulan
3) Sinusitis kronik, bila infeksi timbul beberapa bulan sampai beberapa tahun.

Penyebab sinusitis bermacam-macam. Dapat diakibatkan oleh virus, jamur, atau bakteri (sebagian besar). Dapat pula disebabkan oleh infeksi kerongkongan, infeksi amandel, infeksi gigi bagian belakang, dll. Faktor lain yang turut serta mengakibatkan sinusitis antara lain adanya kelainan anatomis dari hidung (misalnya sekat pemisah lubang hidung kiri dan kanan yang tidak lurus), benda asing di hidung, tumor, polip, polusi lingkungan, udara dingin, dan kering.

Jika sinusitis telah berlangsung kronik, gejala yang timbul bervariasi dari ringan sampai berat, seperti:

- Gejala hidung dan kerongkongan, berupa sekret di hidung dan keronkongan. Sekret di kerongkongan secara terus-menerus akan menyebabkan batuk kronik.
- Gejala kerongkongan, berupa rasa tidak nyaman di kerongkongan
- Gejala telinga, berupa gangguan pendengaran akibat sumbatan saluran yang menghubungkan rongga mulut dan telinga
- Nyeri kepala, biasanya pada pagi hari dan berkurang di siang hari. Mungkin akibat penimbunan ingus dalam rongga hidung dan sinus.
- Gejala mata, akibat penjalaran infeksi melalui saluran air mata (saluran yang menghubungkan mata dan lubang hidung)
- Gejala saluran napas, berupa batuk dan kadang komplikasi di paru (misalnya paru-paru basah).
- Gejala saluran cerna, dapat terjadi radang pada saluran cerna akibat sekret bercampur bakteri yang tertelan.

Tidak Semua Pengawet Berbahaya

Ribut-ribut soal bahan pengawet sepertinya selalu awet. Belum reda isu penggunaan formalin, kita dikejutkan lagi dengan penarikan beberapa produk minuman yang melanggar aturan tentang pengawet.

Tapi pada saat yang sama, produsen minuman gencar beriklan produknya aman. Lalu seperti biasa, yang dibuat bingung kita-kita ini sebagai konsumen

Ketika ribut-ribut soal pemakaian formalin pada makanan, semua orang sepakat: formalin berbahaya bagi kesehatan, titik. Bahayanya tidak diragukan lagi. Tidak ada yang menyangkal. Kalaupun ada perbedaan pendapat, itu hanya perkara tingkat bahayanya. Semua setuju formalin sama sekali tidak boleh dipakai sebagai pengawet makanan, berapa pun kadarnya dan apa pun alasannya.

Namun, pada kasus yang terjadi Desember 2006, ketika beberapa produk minuman kemasan ditarik dari pasaran, pendapat masyarakat tidak lagi seragam. Sebagian kalangan berpendapat, pengawet yang diributkan itu (natrium benzoat dan kalium sorbat) berbahaya bagi kesehatan jika diminum terus-menerus. Sebagian lagi berpendapat, kedua jenis pengawet itu aman dikonsumsi asalkan tidak melampaui batas maksimal yang ditetapkan.

Pendapat pertama diwakili oleh Komite Masyarakat Antibahan Pengawet (Kombet), lembaga swadaya masyarakat yang melaporkan penemuan tentang pelanggaran itu. Dalam siaran persnya Kombet bahkan menyatakan, kedua jenis pengawet itu dalam jangka panjang bisa menyebabkan systemic lupus erythematosus (SLE), penyakit yang menyerang kekebalan tubuh.

Tak ayal siaran pers Kombet ini langsung dibalas dengan siaran pers tandingan. Media massa seolah menjadi ring tinju. Tak kurang, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia serta Badan Pengawas Obat dan Makanan sampai perlu turun tangan memberi klarifikasi. Intinya, beberapa produk minuman kemasan memang melanggar aturan pelabelan dan karenanya harus ditarik dari pasaran. Meski demikian, tidak berarti produk-produk itu berbahaya jika dikonsumsi.

Aman asal taan ADI

Pengawet, seperti namanya, berfungsi membuat makanan atau minuman lebih awet sehingga punya daya simpan lebih lama. Nyaris semua produk makanan atau minuman kemasan mengandung bahan ini. Kecuali masyarakat suku pedalaman yang masih hidup dari berburu dan bercocok tanam, rasanya hampir semua orang pernah mengonsumsi pengawet. Entah dari minuman atau makanan kemasan.

Secara garis besar, pengawet dibedakan menjadi dua kelas: food grade dan non-food grade. Contoh paling gampang dari kelas food grade adalah dua pengawet yang bulan Desember 2006 diributkan, yaitu natrium benzoat dan kalium sorbat. Sementara contoh pengawet kelas non-food grade adalah formalin dan boraks, yang diributkan lebih dulu.

Selain keempat contoh pengawet di atas, sebetulnya masih banyak lagi jenis pengawet lainnya. Dari golongan pengawet food grade, masih ada propionat, sulfur dioksida, bisulfit, metabisulfit, nitrat, nitrit, dan parahidroksi benzoat. Sementara dari kelas non-food grade masih ada nitrofurazon, salisilat, dietilpirokarbonat, klorat, dan dulcin. Nama-nama ini mungkin terdengar asing bagi kebanyakan orang awam karena memang jarang disebut-sebut di teve.

Dalam ilmu pangan, pengawet golongan pertama (yang aman dipakai), biasa digolongkan sebagai generally recognized as safe (GRAS). Dalam bahasa sehari-hari, jenis pengawet ini kadang disebut sebagai pengawet makanan yang diizinkan. Sedangkan kelompok kedua disebut pengawet makanan yang tidak diizinkan.

Satu pengawet kadang muncul dengan beberapa nama. Sekadar contoh, pengawet benzoat kadang muncul dengan nama natrium benzoat, kadang sodium benzoat. Pengawet sorbat kadang ditulis sebagai kalium sorbat, kadang potassium sorbat.

Sebetulnya, nama-nama itu mengacu pada satu senyawa. Natrium bersinonim dengan sodium. Jadi, natrium benzoat sama saja dengan sodium benzoat. Begitu pula, kalium dan potasium itu setali tiga uang. Dengan kata lain, potasium sorbat itu sami mawon dengan kalium sorbat. Kadang kedua pengawet ini juga disebut sebagai asam benzoat dan asam sorbat. Penyebutan ini pun hanya untuk membedakan bentuk benzoat dan sorbat yang dipakai di dalam produk. Intinya sama-sama benzoat atau sorbat.

Sesuai kelompoknya, pengawet non-food grade sama sekali tidak boleh digunakan di dalam makanan dan minuman. Apa pun tujuannya, tahu tak boleh mengandung formalin, bakso tak boleh berisi boraks. Yang boleh dipakai hanya pengawet food grade. Itu pun harus mengikuti aturan tentang takaran maksimal.

Sebagai contoh, dosis maksimal benzoat 0,1%. Artinya, tiap kg produk tidak boleh mengandung asam benzoat lebih dari 1 g. "Asalkan batas maksimum ini tidak dilampaui, benzoat aman dikonsumsi," jamin Prof. Dr. Made Astawan, ahli teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor. Masalah kesehatan baru akan timbul kalau dosisnya melampaui batas maksimum ini. Pada kasus penarikan produk minuman dalam kemasan Desember 2006, tidak ada satu pun produk yang melanggar aturan ini.

Penentuan besarnya angka ini didasarkan pada konsep yang disebut acceptable daily intake (ADI). Konsep ini juga berlaku untuk bahan-bahan tambahan pangan lainnya macam pemanis, pewarna, penyedap rasa, dan sebangsanya. Biasanya, kita bisa menemukan informasi besarnya ADI di kemasan produk makanan atau minuman yang bersangkutan.

ADI itu jumlah maksimal suatu bahan tambahan yang bisa dikonsumsi setiap hari tanpa menimbulkan risiko kesehatan yang berarti. Dengan kata lain, asalkan tidak melampaui ADI-nya, bahan tambahan pangan seperti pengawet benzoat dan sorbat itu aman dikonsumsi. Tak perlu khawatir.

Ada di rempah dan buah

Lalu siapa yang berhak mengatakan aman dan tidak? Untuk urusan yang satu ini, dengan segala hormat, kita harus mempercayakannya kepada badan-badan resmi yang diakui secara internasional.

Di tingkat dunia, otoritas tertinggi ada di tangan World Health Organization (WHO). Sejauh ini, WHO menjamin natrium benzoat dan kalium sorbat aman dikonsumsi. Tak hanya WHO, jaminan ini juga diberikan oleh lembaga-lembaga internasional lain seperti Codex Alimentarus Commission (CAC), The Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA), serta US Food and Drug Administration (FDA). Menurut Made Astawan, semua lembaga ini merupakan tempat rujukan utama dalam perkara yang menyangkut bahan tambahan pangan.

Di Indonesia, otoritas tertinggi dipegang Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Pada kasus Desember lalu, Badan POM secara tegas mengeluarkan surat edaran yang menerangkan bahwa kedua jenis pengawet itu aman dikonsumsi. Keduanya sudah puluhan tahun dipakai sebagai pengawet di seluruh dunia. Kedua senyawa ini juga terdapat secara alami di dalam buah dan rempah tertentu yang biasa dikonsumsi manusia. Made Astawan memberi contoh, asam benzoat bisa ditemukan di dalam cengkih, kayumanis, dan beberapa buah berry tertentu. Itu sebabnya secara alami masakan yang kaya rempah biasanya lebih awet daripada yang tidak.

Di dalam tubuh, asam benzoat akan dimetabolisme di dalam liver. Pada organ ini, asam benzoat bereaksi dengan asam amino glisin, membentuk asam hipurat. Selanjutnya, produk asam hipurat ini dikeluarkan lewat urine. Mekanisme ini bisa mengeluarkan 66 - 95% benzoat dari dalam tubuh. Sisa benzoat yang masih tertinggal akan dimetabolisme dengan bantuan asam glukoronat. Lewat dua jalur metabolisme ini, benzoat dikeluarkan dari dalam tubuh. Sepanjang tidak ada gangguan liver, benzoat tidak akan terakumulasi.

Hingga sekarang belum ada penelitian ilmiah yang bisa menggugurkan data keamanan benzoat maupun sorbat. Kedua pengawet itu masih masuk kategori GRAS. Kalaupun ada kecurigaan bahwa kedua jenis ini berbahaya buat kesehatan, itu masih sebatas dugaan.

Tentang kasus penarikan produk minuman kemasan bulan Desember 2006, penyebabnya bukan karena pemakaian pengawet yang tidak diizinkan. Pelanggaran bukan pada pemilihan jenis pengawet, tapi pada pelabelan. Produk-produk yang ditarik itu nyata dan terang benderang membohongi konsumen karena tidak mencantumkan pengawet yang digunakan dalam produk mereka. Sebagian produk sama sekali tidak mencantumkan nama pengawet, padahal di dalamnya terdapat bahan tambahan ini. Sebagian lagi hanya mencantumkan satu nama padahal sebetulnya mengandung dua macam pengawet.

Karena pemakaian jenis pengawet maupun dosisnya tidak melanggar aturan, maka produsen produk-produk itu hanya dijerat pasal pelabelan. Badan POM hanya memerintahkan produk-produk itu ditarik dari pasaran. Meski begitu, minuman-minuman itu tetap aman dikonsumsi. Bagi awam, keterangan ini sekilas tampak membingungkan. Logikanya, kalau tidak berbahaya, kenapa harus ditarik dari peredaran? Di sinilah perlunya konsumen memahami batas. Pelanggaran pelabelan adalah satu hal. Sementara keamanan jenis pengawet adalah hal lain. Keduanya tidak boleh dikacaukan.

Bagaimanapun, temuan Kombet itu sebuah upaya perlindungan konsumen. Tapi kalau urusannya sudah menyangkut aman tidaknya pengawet, tentu ada pihak lain yang lebih berkompeten.

Hingga sekarang keamanan benzoat, sorbat, dan bahan pengawet food grade lainnya masih belum terbantahkan. Suka atau tidak, inilah pendapat yang paling kuat jika ukuran yang dipakai adalah kaidah penelitian limiah.

Meski begitu, tak sedikit kalangan yang menganggap, konsumsi bahan-bahan tambahan ini dalam jangka panjang bisa berbahaya bagi kesehatan. Setidaknya, ini terlihat dari kasus penarikan produk minuman kemasan tiga bulan lalu itu. Produk-produk yang ditarik tidak mencantumkan pengawet atau hanya mencantumkan satu nama meskipun sebetulnya memakai dua pengawet. Pada saat yang sama, sebagian produsen gencar mempromosikan produknya yang bebas pengawet. Itu menunjukkan, masyarakat percaya klaim "tanpa pengawet" biasanya identik dengan "lebih aman" dari sisi kesehatan.

Terlepas dari benar tidaknya pandangan itu, adalah hak setiap orang untuk menghindari konsumsi bahan tertentu. Konsumen berhak tahu apa yang ia beli dan ia konsumsi. Produsen pun wajib menginformasikan segala bahan yang ada di dalam makanan atau minuman yang ia buat dan jual.

Sumber : IDIonline

Zat Pengganti Formalin dan Boraks

Salah satu pengganti formalin, yaitu natrium benzoat. Adapun untuk mengganti boraks sebagai pengenyal dan pengawet makanan bisa digunakan kalsium klorida.

Natrium benzoat populer digunakan pada minuman ringan dan sirup. Pada industri makanan, seperti tahu dan mi, zat kimia ini aman digunakan dalam takaran yang tidak berlebihan.

Natrium benzoat untuk pengawet makanan maksimal 1 gram per satu kilogram atau satu liter air. Jika berlebihan bisa mengundang alergi pada penderita asma dan menyebabkan hiperaktif pada anak yang mengonsumsi. Jika sesuai takaran tidak berefek.

Takaran dari kalsium klorida (CaCl) sebagai pengenyal dan pengawet makanan berkisar 1-5 gram per satu kilogram atau satu liter air. Tak ada efek samping, jika berlebihan terasa pahit.

MSG (Monosodium Glutamat)

MSG sering ditambahkan pada daging, tahu, tempe, ikan segar sebelum diolah. Bahkan secara alami juga terdapat pada sejumlah makanan. Tomat, jagung, telur, ikan, dan daging ialah beberapa di antaranya. Ia juga terdapat pada makanan olahan.

Selain itu, pada makanan beku, makanan kaleng, makanan instan, dan beberapa minuman kemasan juga mengandung MSG dengan kadar beragam. MSG tidak hanya ada pada produk makanan dan minuman kemasan atau olahan seperti saus, keju, dan yogurt. Pada bahan makanan segarpun MSG sering ditemukan.

Berapa sebetulnya batas aman vetsin bagi tubuh manusia? Menurut Badan Kesehatan Sedunia (WHO) asupan MSG per hari yang disarankan ialah sekitar 0-120 mg/kg berat badan.

Jadi, jika berat seseorang 50 kg, maka konsumsi MSG yang aman menurut perhitungan tersebut 6 gr (kira-kira 2 sendok teh) per hari. Rumus ini hanya berlaku pada orang dewasa. WHO tidak menyarankan penggunaan MSG pada bayi di bawah 12 minggu.

Rambu-rambu itulah agaknya yang ingin disiasati produsen. Bagaimanapun, MSG membuat makanan lebih gurih dan nikmat.

Di Indonesia, produk-produk berlabel bebas vetsin atau bebas MSG mulai banyak beredar. Label itu banyak terdapat pada biskuit dan penyedap rasa.

Tapi benarkah produk itu benar-benar bebas MSG, butuh pengamatan lebih lanjut. Konsumen sebenarnya bisa melakukan beberapa langkah sederhana untuk mengetahuinya. Antara lain dengan meneliti produk yang diklaim bebas MSG itu. Bila dalam labelnya terdapat kata-kata autolyzed yeast, hydrolyzed soy protein, atau sodium caseinate, maka artinya produk tersebt mengandung MSG.

Selain kata hydrolyzed, cek pula kata amino acid. Sebab, asam amino juga sering menjadi samaran untuk menutupi keberadaan MSG dalam suatu produk.

Penyedap rasa yang diproduksi di Indonesia umumnya merupakan hasil gula tetes tebu (molase). Gula tetes yang banyak mengandung glutamin itu diproses sedemikian rupa hingga mengeluarkan asam glutamat. Pada produk penyedap rasa terdapat sekitar 40 persen MSG.

Vetsin lantas juga dibuat dalam berbagai bentuk yang memudahkan pemakaiannya. Ada yang berbentuk bubuk, cair, maupun padat. Bentuk bubuk ada yang menyerupai butiran garam ada pula yang seperti tepung. Namun, fungsi dasarnya tetap sama, menyedapkan masakan.

Sebenarnya, tidak terlalu berbahaya mengonsumsi MSG, asal tidak terlalu sering dan 'obral' dalam pemakaiannya. Apalagi, kini MSG juga telah dimodifikasi menjadi kaldu instan. Yang banyak beredar ialah penyedap rasa kaldu sapi dan kaldu ayam. Meski disebut kaldu, ia tetap mengandung MSG, tak berbeda dengan vetsin biasa.

Sejumlah bahaya yang dikandung MSG hingga kini masih menjadi perdebatan. MSG dikatakan menjadi penyebab migrain, sulit bernafas, kerusakan retina, dan bahkan kanker. Yang jelas, bagi orang tertentu vetsin memang dapat mengganggu kesehatan.

Gejala umum yang biasa menyertai santapan bervetsin ialah leher dan dada panas, sesak napas, disertai pusing-pusing. Gejala ini sering disebut sebagai 'sindrom restoran Cina'. Menyantap 2 - 12 gram MSG sekali makan sudah bisa menimbulkan gejala ini. Gejala itu akan segera menghilang dua jam kemudian.

MSG,dapat menembus plasenta pada saat kehamilan, menembus jaringan penyaring antara darah otak, dan menyusup ke lima organ circumventricular. Pelindung darah otak yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kelainan hati, trauma, hipertensi, stres, demam tinggi dan proses penuaan. MSG juga memicu reaksi gatal, bintik merah di kulit, mual, dan muntah sakit kepala, migren, asma, gangguan hati, ketidakmampuan belajar dan depresi.
Penggunaan MSG lebih berisiko pada bayi dan anak-anak.

Sejumlah tujuh makanan ringan dalam kemasan (snack) yang biasa dikonsumsi anak-anak tidak mencantumkan kandungan MSG (vetsin) yang diyakini bila MSG dikonsumsi dalam jumlah tertentu mengancam kesehatan anak.

Nurhasan dari (Public Interest Research and Advocacy Center-PIRAC) di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya sudah meneliti 13 contoh makanan ringan yang beredar luas.

Dari 13, tujuh diantaranya mengandung Mono Sodium Glutamate--MSG tetapi tidak mencantumkannya dalam kemasan, empat produk menyatakan mengandung penyedap dan penambah rasa tetapi tidak menyebutkan mengandung MSG dan dua produk mencantumkan MSG namun tidak menyebut jumlah kandungannya.

Ketujuh produk tersebut adalah Cheetos (1,20 persen), Chitato rasa sapi panggang (1,06), Chiki rasa keju (0,76), HappytosTorpilachips (0,71), Golden Horn rasa keju (0,46), Smax rasa ayam (0,57), dan Taro Snack rasa rumput laut (0,62).

Keempat produk yang menyatakan mengandung penyedap dan penambah rasa tetapi tidak menyebutkan mengandung MSG adalah Zetz rasa ayam bumbu mamamia (0,50), Twistko rasa jagung barbeque (1,59), Double Decker Snack ayam (0,48) dan Twistee Corn (0,47). Keempat produk itu dinilai dianggap menyesatkan karena menyebutkan mengandung penyedap rasa tetapi tidak menyebutkan mengandung MSG.

Dua produk yang mencantumkan MSG tetapi tidak menyebutkan jumlah kandungannya adalah Gemez rasa ayam panggang (0,59) dan Anak Mas rasa keju (0,52).

Kerokan, Berbahaya Enggak Sih?

Orangtua selalu menyarankan, jika kita masuk angin, maka kita harus kerokan agar angin di tubuh kita segera keluar. Lalu dengan bermodalkan sekeping uang logam plus balsem, punggung kita dikerok hingga menimbulkan guratan merah. Semakin merah guratan, artinya banyak angin.
Yang telah masuk dan diusir dengan kerokan tadi. Benarkah prinsip tersebut? Kerokan tak hanya populer di Indonesia. Vietnam menyebut kerokan sebagai cao giodi, Kamboja menjulukinya goh kyol, sementara di China dikenal dengan sebutan gua sua. Bedanya, orang China memakai batu giok sebagai alat pengerok, bukan kepingan uang logam.

Faktanya, warna merah yang dihasilkan dari kerokan merupakan pertanda pembuluh darah halus (kapiler) di bawah permukaan kulit pecah sehingga terlihat sebagai jejak merah di tempat yang dikerok. Efeknya, pembuluh darah kulit yang semula menguncup akibat terpapar dingin atau kurang gerak menjadi melebar sehingga darah kembali mengalir deras.

Penambahan arus darah ke permukaan kulit ini meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh terhadap serangan virus. Selain itu, kerokan akan membuat penderita masuk angin merasa nyaman karena saat kerokan tubuh telah melepas hormon endorfin yang mengurangi salah satu gejala masuk angin, yaitu nyeri otot.

Asalkan tidak menjadi kebutuhan primer, kerokan tidak berbahaya. Namun, jika terus-terusan kerokan, itu bisa mengakibatkan banyak pembuluh darah kecil dan halus pecah. Tak hanya itu, kerokan juga bisa menimbulkan kecanduan karena efek hormon endorfin yang dikeluarkan tadi. (kompas)

Layar Komputer yang Mengancam Mata si Kecil

Kebanyakan main games di komputer ternyata bisa menyebabkan ‘kelelahan otot mata’ alias asthenopia. Kalau dibiarkan berlarut-larut, akibatnya bisa cukup serius.

Boleh dibilang, komputer sudah jadi salah satu bagian dari gaya hidup Anda, termasuk juga anak. Lihat saja, belum genap usia sekolah, ia sudah begitu piawai bermain games di komputer.

Nah, ‘tersihirnya’ si kecil dalam waktu yang cukup lama di depan layar komputer mau tak mau ikut mempengaruhi otot-otot matanya. “Bagi anak-anak, keadaan ini bisa menimbulkan berbagai keluhan yang mungkin tak pernah Anda duga sebelumnya,” ujar dr. Rosdeni Arifin, Sp.M, Wakil Ketua Komite Medik, Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong.

Benarkah mata bisa lelah?

Sebenarnya, mata bekerja mirip kamera, yakni menangkap bayangan benda. Bayangan atau informasi gambar yang diterima oleh mata akan masuk melalui seperangkat ‘kamera’ di mata, berupa kornea, pupil dan lensa yang transparan. Nah, organ-organ ini berhubungan erat kerjanya dengan otot-otot mata.

Masalahnya, untuk melihat dalam jarak dekat, seperti melihat layar komputer, perlu kerja ekstra dari lensa dan otot mata. Kerja ekstra apa sih?

- Lensa mata harus mencembung untuk mencari fokus benda yang akan dilihatnya .

- Kedua bola mata harus bekerja sama untuk menyatukan bayangan saat mata melihat obyek dalam jarak dekat. Apalagi, jika obyeknya cukup kecil.

- Menggerakkan bola mata ke arah bayangan yang datang, agar tampak jelas. Misalnya, untuk mengikuti games di komputer, bola mata si kecil harus ‘bolak-balik’ ke kanan atau ke kiri.

Sebetulnya sejak lahir sampai usia setahun, mata bayi termasuk rabun dekat karena bayangan jatuh di belakang retina. Benda-benda dalam jarak dekat (kurang dari 30 cm) akan terlihat kurang jelas, jika otot matanya dalam keadaan relaks. Untuk melihat benda sedekat itu dengan jelas, mau tidak mau lensa dan otot-otot mata harus berusaha keras agar bayangan jatuh di retina. Kalau begitu, apa bahayanya?

Khusus balita, yang pada dasarnya masih rabun dekat secara fisiologis, mungkin tidak akan terasa apa-apa pada awalnya. “Namun, bayangkan saja, jika otot matanya ‘dipaksa’ untuk bekerja terus menerus selama berjam-jam di depan layar komputer akibat si kecil bermain games yang gerakannya sangat cepat danterus menerus,” tutur dr. Rosdeni, Bagian Mata RSUD Cibinong.

Belum lagi, jarak antara mata dengan layar komputer biasanya cukup dekat. Kalau sudah begitu, lengkaplah sudah ‘derita’ sang mata. Lelahnya makin menjadi-jadi.

Anak tak mampu mengatakan

Ketegangan yang ditimbulkan dalam permainan games di layar komputer, seringkali membuat anak-anak jarang berkedip. Jika permainannya seru, si kecil seolah-olah ‘tersihir’ dan tenggelam dalam dunianya sendiri. Matanya jadi tak bosan-bosannya memelototi layar komputer.

Padahal nih, kedipan-kedipan mata punya arti tersendiri dalam pemeliharaan kesehatan mata. Bagaimana tidak? Mata ‘kan dilindungi secara anatomis oleh berbagai bagian, seperti kelopak mata, alis serta bulu mata. Proses mengedip pun juga melindungi mata agar tidak mudah kering.

Memang, air mata berguna untuk membersihkan kotoran yang masuk ke mata, melumasi mata, melindungi mata (karena mengandung antibakteri dan antibodi), mengandung nutrisi (glukosa, elektrolit, dan enzim protein), serta sebagai media ‘transportasi’ oksigen dan udara. Jika pasokan air mata kurang dan pelumasan mata menurun, apalagi dalam jangka lama, maka kesehatan mata pun terganggu. Sesekali sih mungkin masih tak terasa. Namun, lama kelamaan akan menimbulkan keluhan juga.

Nah, mata yang jarang mengedip akibat keasyikan memelototi layar komputer akan mengalami penguapan berlebihan. Lengkap sudah ‘penderitaan’ mata si kecil kalau ruangan tempatnya mengutak-atik komputer itu ber-AC, penuh kepulan asap rokok, debu, dan sebagainya. Kok bisa begitu? Selain terasa kering, penglihatannya akan buram plus kemampuan melihat pun menurun. “Padahal, anak kecil biasanya belum bisa bilang keluhan yang dirasakannya. Jika dibiarkan berlarut-larut, bisa terjadi gangguan penglihatan yang menetap,” kata dr. Rosdeni.

Sering dianggap penyakit lain

Kelelahan kerja otot mata dan lensa mata memang bisa muncul dalam berbagai bentuk (untuk jelasnya, simak “Inilah Beberapa Gejala Lelahnya Mata”). Tak heran ‘kan kalau gejala ini bisa disalahartikan dengan penyakit lainnya.

Memang, begitu si kecil mengeluh pusing, tengkuknya sakit dan mual, biasanya Anda langsung membawanya ke dokter anak. Setelah dirontgen kepalanya, ternyata kondisinya baik-baik saja. Namun, karena ia tetap pusing, mual, bahkan kadang-kadang muntah, barulah dokter menganjurkan agar ia diperiksa matanya. “Ternyata, si anak menderita rabun dekat. Dan, rabun dekatnya itu diperparah dengan kebiasaannya bermain game dengan jarak layar yang teramat dekat dengan matanya,” tutur dr. Rosdeni.

Adakah pengaruhnya bila menggunakan filter di depan layar komputer? Ternyata, cara ini tidak dapat sepenuhnya mencegah kelelahan otot mata. Penelitian di Amerika Serikat terhadap 25.000 pengguna komputer memang menunjukkan, filter tidak terlalu berpengaruh dalam mencegah kelelahan otot mata.

Jadi, bukan tak mungkin kalau si kecil yang sehari-harinya selalu terpaku di depan komputer bermain game suatu ketika akan mengeluh pusing, penglihatan tak jelas, mual-mual sampai pingsan. Bisa jadi, ia tidak menderita penyakit serius, melainkan terganggu akibat kebiasaannya berlama-lama di depan komputer. Memang sih komputer perlu dikenal anak sejak dini. Namun demi kesehatannya, sebaiknya diatur saja jam-jam bermainnya. Kalau tidak, matanya yang jadi ‘korban’. Lagi-lagi, semua ini tergantung Anda!

Sumber : AyahBunda Online