7 Macam Obat yang Seharusnya Tidak Diberikan pada Bayi dan Anak-anak
Bayi dan anak-anak lebih banyak menghadapi risiko tinggi terhadap reaksi obat, sehingga memberikan obat baik melalui resep maupun obat-obatan bebas pada bayi adalah suatu hal yang harus disikapi dengan serius. (Bahkan, hingga bayi Anda menginjak usia 6 bulan, lakukan konsultasi pada dokter sebelum Anda memberikan obat-obatan apapun, selain asetaminofen dengan dosis khusus untuk bayi, yang boleh diberikan begitu bayi Anda berusia lebih dari tiga bulan.
Berikut ini adalah 7 jenis obat-obatan yang tidak boleh diberikan pada bayi dan anak-anak:
Aspirin
Jangan pernah memberikan aspirin atau obat-obatan lain yang mengandung aspirin pada bayi anda. Aspirin dapat membuat bayi rawan terkena Reye's syndrome – sebuah sindroma yang jarang terjadi namun dapat menyebabkan terjadinya penyakit yang fatal. Jangan menganggap bahwa obat-obatan untuk anak-anak yang Anda temukan di apotek sudah bebas dari aspirin. Bacalah label obat dengan baik, dan ajukan pertanyaan pada dokter atau apoteker bila Anda tidak yakin apakah suatu produk bebas dari kandungan aspirin.
Obat Anti Mual
Jangan pernah memberikan obat anti mual (baik yang diresepkan maupun yang dijual secara bebas) pada bayi Anda kecuali dokter memberikan rekomendasi secara khusus. Kebanyakan gejala mual dan muntah pada anak tidak berlangsung lama, pada anak-anak dan bayi gejalan tersebut dapat ditangani tanpa obat-obatan tertentu. Sebagai tambahan, obat anti mual juga memiliki risijo dan dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. (Bila bayi Anda muntah-muntah dan mulai mengalami dehidrasi, segera hubungi dokter Anda untuk minta nasihat apa yang harus Anda lakukan.)
Obat-obatan untuk Orang Dewasa
Memberikan obat yang diperuntukkan untuk orang dewasa dalam dosis yang lebih kecil adalah tindakan yang berbahaya. Bila dalam label obat tersebut tidak menunjukkan adanya dosis yang tepat untuk bayi seukuran anak Anda, jangan berikan obat tersebut pada bayi Anda.
Obat-obatan Apapun yang Diberikan Untuk Orang Lain Atau Untuk Alasan yang Berbeda
Obat-obatan dengan resep yang ditujukan untuk orang lain (seperti saudara kandung) atau untuk merawat penyakit yang berbeda akan tidak efektif atau bahkan berbahaya bila diberikan untuk bayi Anda. Berikan pada bayi Anda hanya obat-obatan yang memagn diresepkan untuk dirinya dalam kondisi yang spesifik.
Obat yang Sudah Kedaluarsa
Buang semua obat, baik obat resep maupun obat bebas sejenis, begitu obat-obatan tersebut kedaluarsa. Selain itu, buang juga obat-obat yang sudah berubah warna atau yang tabletnya sudah hancur�intinya buat semua obat-obatnya yang bentuknya sudah berubah sejak Anda membelinya. Setelah tanggal penggunaannya habis, obat-obat tersebut tidak lagi efektif dan dapat menjadi sangat berbahaya. Jangan buang obat-obatan lawas di lubang toilet, karena obat-obatan tersebut akan mengontaminasi air tanah dan pada akhirnya akan memengaruhi persediaan air minum Anda. Sebaiknya, bungkus dalam kotak atau tempat yang tidak dapat dibuka oleh anak-anak dan buang ke tempat sampah.
Dosis Asetaminofen Tambahan
Banyak obat-obat batuk dan pilek yang dijual secara bebas mengandung asetaminofen untuk membantu mengurangi demam dan rasa sakit, jadi hati-hatilah untuk tidak memberikan dosis asetaminofen tambahan pada bayi Anda. Bila Anda tidak yakin apa kandungan yang terdapat pada obat batuk dan pilek tertentu, tanyakan pada apoteker atau pada dokter anak Anda. Bila anak Anda telah meminum obat yang diresepkan oleh dokter, tanyakan dulu pada dokter anak Anda atau apoteker sebelum anda memberikan asetaminofen atau ibuprofen, untuk memastikan dosis tambahan tersebut boleh diberikan.
Obat yang Dapat Dikunyah
Tablet yang dapat dikunyah dapat menyebabkan bayi menghadapi bahaya tersedak. Bila bayi Anda telah makan makanan padat dan Anda ingin menggunakan tablet yang dapat dikunyah, sebaiknya Anda gerus dulu obat tersebut, lalu letakkan dalam sendok yang berisi makanan yang lembek, seperti yogurt atau saus apel. (Tentu saja, Anda harus memastikan bayi Anda memakan habis suapan dari sendok tersebut agar dosis yang diberikan bisa tepat).
Catatan Khusus
Dua jenis obat-obatan berikut ini tidaklah 100 persen dilarang, namun Anda harus berhati-hati dalam menimbang apakah Anda mau memberikan obat-obatan jenis ini pada bayi Anda.
Obat-obatan Herbal
Banyak obat-obat herbal (jamu) yang ringan dan aman, namun hanya karena obat-obatan ini terbuat dari sesuatu yang alami, atau dibuat dari tumbuh-tumbuhan, jangan menganggap bahwa obat-obatan jenis ini aman untuk bayi Anda. Produk-produk herbal dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergi, kerusakan pada hati, dan meningkatnya tekanan darah. Dalam dosis tertentu, dan/atau bila dikombinasikan dengan obat-obatan yang salah, pemberian obat-obatan jenis ini dapat berakibat fatal. Konsultasikan dengan dokter anak Anda atau praktisi pengobatan alternatif yang Anda percaya sebelum memberikan obat-obatan herbal pada bayi Anda. Dan selalu beritahukan pada dokter Anda obat-obatan herbal apa yang dikonsumsi oleh bayi Anda sebelum ia memberikan resep obat.
Obat Batuk dan Pilek yang Dijual Bebas
Batuk akan membantu untuk membersihkan paru-paru bayi Anda, sehingga pemberian obat penekan batuk adalah sesuatu yang tdiak bermanfaat. Obat batuk dan pilek, termasuk juga dekongestan, tidak akan menyembuhkan bayi Anda. Yang dapat dilakukan oleh obat-obat tersebut hanyalah meredakan gejala yang mereka alami secara temporer. Dan obat-obatan tersebut mungkin dapat menyebabkan terjadinya efek samping yang tidak diinginkan, seperti gelisah dan mengantuk. Beberapa produk seperti ini juga cenderung tidak efektif, atau bahkan menyebabkan gejala awal yang telah terjadi malah semakin parah. Jadi bila bayi Anda tengah menderita selesma, pertama coba dulu pilihan-pilihan lain, seperti melembabkan ruangan dan memberikan lebih banyak ciaran. Lalu cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum Anda menyambar obat batuk atau pilek yang dijual secara bebas.
Bayi dan anak-anak lebih banyak menghadapi risiko tinggi terhadap reaksi obat, sehingga memberikan obat baik melalui resep maupun obat-obatan bebas pada bayi adalah suatu hal yang harus disikapi dengan serius. (Bahkan, hingga bayi Anda menginjak usia 6 bulan, lakukan konsultasi pada dokter sebelum Anda memberikan obat-obatan apapun, selain asetaminofen dengan dosis khusus untuk bayi, yang boleh diberikan begitu bayi Anda berusia lebih dari tiga bulan.
Berikut ini adalah 7 jenis obat-obatan yang tidak boleh diberikan pada bayi dan anak-anak:
Aspirin
Jangan pernah memberikan aspirin atau obat-obatan lain yang mengandung aspirin pada bayi anda. Aspirin dapat membuat bayi rawan terkena Reye's syndrome – sebuah sindroma yang jarang terjadi namun dapat menyebabkan terjadinya penyakit yang fatal. Jangan menganggap bahwa obat-obatan untuk anak-anak yang Anda temukan di apotek sudah bebas dari aspirin. Bacalah label obat dengan baik, dan ajukan pertanyaan pada dokter atau apoteker bila Anda tidak yakin apakah suatu produk bebas dari kandungan aspirin.
Obat Anti Mual
Jangan pernah memberikan obat anti mual (baik yang diresepkan maupun yang dijual secara bebas) pada bayi Anda kecuali dokter memberikan rekomendasi secara khusus. Kebanyakan gejala mual dan muntah pada anak tidak berlangsung lama, pada anak-anak dan bayi gejalan tersebut dapat ditangani tanpa obat-obatan tertentu. Sebagai tambahan, obat anti mual juga memiliki risijo dan dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. (Bila bayi Anda muntah-muntah dan mulai mengalami dehidrasi, segera hubungi dokter Anda untuk minta nasihat apa yang harus Anda lakukan.)
Obat-obatan untuk Orang Dewasa
Memberikan obat yang diperuntukkan untuk orang dewasa dalam dosis yang lebih kecil adalah tindakan yang berbahaya. Bila dalam label obat tersebut tidak menunjukkan adanya dosis yang tepat untuk bayi seukuran anak Anda, jangan berikan obat tersebut pada bayi Anda.
Obat-obatan Apapun yang Diberikan Untuk Orang Lain Atau Untuk Alasan yang Berbeda
Obat-obatan dengan resep yang ditujukan untuk orang lain (seperti saudara kandung) atau untuk merawat penyakit yang berbeda akan tidak efektif atau bahkan berbahaya bila diberikan untuk bayi Anda. Berikan pada bayi Anda hanya obat-obatan yang memagn diresepkan untuk dirinya dalam kondisi yang spesifik.
Obat yang Sudah Kedaluarsa
Buang semua obat, baik obat resep maupun obat bebas sejenis, begitu obat-obatan tersebut kedaluarsa. Selain itu, buang juga obat-obat yang sudah berubah warna atau yang tabletnya sudah hancur�intinya buat semua obat-obatnya yang bentuknya sudah berubah sejak Anda membelinya. Setelah tanggal penggunaannya habis, obat-obat tersebut tidak lagi efektif dan dapat menjadi sangat berbahaya. Jangan buang obat-obatan lawas di lubang toilet, karena obat-obatan tersebut akan mengontaminasi air tanah dan pada akhirnya akan memengaruhi persediaan air minum Anda. Sebaiknya, bungkus dalam kotak atau tempat yang tidak dapat dibuka oleh anak-anak dan buang ke tempat sampah.
Dosis Asetaminofen Tambahan
Banyak obat-obat batuk dan pilek yang dijual secara bebas mengandung asetaminofen untuk membantu mengurangi demam dan rasa sakit, jadi hati-hatilah untuk tidak memberikan dosis asetaminofen tambahan pada bayi Anda. Bila Anda tidak yakin apa kandungan yang terdapat pada obat batuk dan pilek tertentu, tanyakan pada apoteker atau pada dokter anak Anda. Bila anak Anda telah meminum obat yang diresepkan oleh dokter, tanyakan dulu pada dokter anak Anda atau apoteker sebelum anda memberikan asetaminofen atau ibuprofen, untuk memastikan dosis tambahan tersebut boleh diberikan.
Obat yang Dapat Dikunyah
Tablet yang dapat dikunyah dapat menyebabkan bayi menghadapi bahaya tersedak. Bila bayi Anda telah makan makanan padat dan Anda ingin menggunakan tablet yang dapat dikunyah, sebaiknya Anda gerus dulu obat tersebut, lalu letakkan dalam sendok yang berisi makanan yang lembek, seperti yogurt atau saus apel. (Tentu saja, Anda harus memastikan bayi Anda memakan habis suapan dari sendok tersebut agar dosis yang diberikan bisa tepat).
Catatan Khusus
Dua jenis obat-obatan berikut ini tidaklah 100 persen dilarang, namun Anda harus berhati-hati dalam menimbang apakah Anda mau memberikan obat-obatan jenis ini pada bayi Anda.
Obat-obatan Herbal
Banyak obat-obat herbal (jamu) yang ringan dan aman, namun hanya karena obat-obatan ini terbuat dari sesuatu yang alami, atau dibuat dari tumbuh-tumbuhan, jangan menganggap bahwa obat-obatan jenis ini aman untuk bayi Anda. Produk-produk herbal dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergi, kerusakan pada hati, dan meningkatnya tekanan darah. Dalam dosis tertentu, dan/atau bila dikombinasikan dengan obat-obatan yang salah, pemberian obat-obatan jenis ini dapat berakibat fatal. Konsultasikan dengan dokter anak Anda atau praktisi pengobatan alternatif yang Anda percaya sebelum memberikan obat-obatan herbal pada bayi Anda. Dan selalu beritahukan pada dokter Anda obat-obatan herbal apa yang dikonsumsi oleh bayi Anda sebelum ia memberikan resep obat.
Obat Batuk dan Pilek yang Dijual Bebas
Batuk akan membantu untuk membersihkan paru-paru bayi Anda, sehingga pemberian obat penekan batuk adalah sesuatu yang tdiak bermanfaat. Obat batuk dan pilek, termasuk juga dekongestan, tidak akan menyembuhkan bayi Anda. Yang dapat dilakukan oleh obat-obat tersebut hanyalah meredakan gejala yang mereka alami secara temporer. Dan obat-obatan tersebut mungkin dapat menyebabkan terjadinya efek samping yang tidak diinginkan, seperti gelisah dan mengantuk. Beberapa produk seperti ini juga cenderung tidak efektif, atau bahkan menyebabkan gejala awal yang telah terjadi malah semakin parah. Jadi bila bayi Anda tengah menderita selesma, pertama coba dulu pilihan-pilihan lain, seperti melembabkan ruangan dan memberikan lebih banyak ciaran. Lalu cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum Anda menyambar obat batuk atau pilek yang dijual secara bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar